Studio tour: Pedamaran Ceramic Studio

2 comments

Terletak di salah satu perbukitan di daerah utara Bandung,
pohon-pohon besar rindang dengan ciri khas jalanan naik turun
bahkan ada yang dengan kemiringan 45',
ada satu studio keramik yang dimiliki oleh dosen seni rupa di ITB.



Tak disangka, studio keramik ini dinasibkan menjadi studio pertamaku dalam mewujudkan bucketlist project fotografi 'studio visit'. I'm thrilled to have this opportunity to freely documenting and capturing every corner of this studio called Pedamaran.




Singkat cerita, berawal dari tekadku untuk build up my photography portfolio, khususnya foto dokumentasi. Di kesenggangan waktu, akupun mulai 'memasak' ide tentang objek apa yang bisa aku fotoin dan bisa aku banggakan sebagai salah satu portfolio.

Ga banyak menerawang, akupun langsung kepikiran studio pottery karena emang sejak awal sudah jadi cita-cita yang mesti aku wujudkan, and i think this is the time to give more effort to make it happen.

Mulailah googling dan cari-cari akun instagram studio pottery di Bandung. Sebetulnya ada beberapa kandidat, tapi entah kenapa, pedamaran ini yang menurutku kans dibolehinnya paling besar. So i hit the DM on insta dan menanyakan ketersediaan mereka untuk semacam kolaborasi gratisan yang saling menguntungkan.

Aku dapet pengalaman dan portfolio, merekapun dapet semua hasil foto-fotoku (yang semoga aja kepake buat sosmednya mereka), dan Alhamdulillah mereka sangat terbuka dan membolehkanku secara bebas memotret studionya.







Pas dateng, udah disuguhi dengan nuansa seni atau lebih tepatnya vibes studio tempat seniman membuat karya. a bit messed up but a beautiful one, haha... hopefully pendeskripsianku ga bikin bingung ya.

Emang lokasi seperti ini cocok banget buat berkarya sih. Adem, rindang bahkan cenderung agak gelap meski siang cerah saking rindangnya pepohonan, jauh dari keramaian dan kebisingan kendaraan.








Aku ga berhenti tersenyum ketika proses foto-foto studio pedamaran ini, karena benar-benar sesuai dengan apa yang kuharapkan. Ada mug-mug yang masih setengah jadi, ada alat pembakarannya, calon-calon piring yang tengah proses penjemuran sinar matahari, juga peralatannya.

Hanya satu yang kurang, aku ga datang di waktu yang tepat dimana pengrajinnya tengah berkarya. Tapi hal itu tidak mengurangi kebersyukuranku bisa mendapat kesempatan ini  dan tetap menikmatinya. Semoga ada kesempatan lain dimana aku bisa memotret proses pembuatan pottery-nya.










Ah semuanya bagus deh. Benar-benar sebuah pengalaman yang membuatku ingin melakukannya lagi, mau itu di pedamaran lagi tapi lengkap dengan perajinnya, ataupun studio-studio art lainnya.

i know this is not a perfect and most beautiful photodocumentary, but i'm willing to do it again dan terus menambah pengalaman dan jam terbang berfotografi menuju profesional.

Next hope, andai ada seniman atau crafter yang baca postingan ini, punya studio sendiri (sekecil atau sesederhana apapun), i really really really hope dapet kesempatan berkolaborasi dan mendokumentasi studiomu dan proses kreatifmu membuat karya.

Anyway, kalo mau lihat foto studio pedamaran yang lebih lengkapnya, ada di laman portfolioku disini ya
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

2 comments:

  1. Selama ini ga pernah kepikiran cari inspirasi hiasan rumah dari studio keramik begini. Tapi setelah baca tulisanmu sebelumnya ttg rumah utara, trus ttg studio ini, jadi dapat banyak ide gimana bisa menghias rumah yg bagus.

    Thank you ady👍👍. Semoga juga kamu dpt banyak kolaborasi dari berbagai studio buat tambahan portfolio yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. yeay! nanti share-share di blog atau instagramnya ya kalo udah dapet beberapa barang yg akan menghiasi rumahnya.

      kok senengnya beda ya mengetahui kalo blog post aku bisa ngasih inspirasi dan ada manfaatnya, hahaha... kayak pengen bikin lagi :D

      aamiiin kak, semoga aku dipertemukan dengan makers atau crafter trus bisa main ke studionya sambil ngobrol dan foto-foto proses kreatifnya, duh.. kyknya senang.


      makasih kak!

      Delete

blogging itu kadang rasanya kriik..kriiik.. tapi dengan adanya komen, even just one short saying, will mean the world! really!