Expanding my comfort zone, is it time?

2 comments

Hi! jam 2 siang kurang 4 menit, hujan lagi gede-gedenya. akhirnya dapet juga mood nulis.

di meja pendek kecil yang kebetulan sejajar dengan jendela rumah bagian bawah, dengan jendela yang dibuka demi pemandangan hujan, akupun mengetik ini.

persis kayak gini pemandangannya.



Dengan laptop inventaris kantor yg selalu kubawa kemanapun (berikut kerjaannya juga sih), aku jadi inget.. lebih tepatnya menyadari bahwa... ternyata selama ini, foto-video yang suka kamu lihat di Instagram, editingnya pake laptop ini juga, semuanya adalah tools kantor yang kalo aku ga kerja lagi disitu, i have nothing but my Xiaomi redmi 3 dan iPad 7.


Tentunya, aku ga berfikir akan kerja disitu selamanya... meski pada kenyataannya, aku selalu terlena, terlampau nyaman dengan kerjaannya, temen kerjanya yg menyenangkan (sevibes dan muda), dan gajinya yg ideal.

Terlena hingga lupa bahwa suatu saat, perusahaan tempatku kerja bisa mendepakku kapan saja, atau even worst... perusahaannya collaps, ga ada funding lagi buat ngegaji karyawannya karena income yg tidak sesuai target.

 

Kenyamanan atau comfort zone ini yang kayaknya selalu membuatku 'gini-gini aja', Kenyamanan membuatku malas membuat long term life goal or even short term goal. Hidup dari hari ke hari, cukup dengan menunaikan tugas kantor harian dan gajian tiap bulannya, hingga lupa untuk leveling up, membuat another channel of income, working my ass off demi mewujudkan mimpiku sendiri seperti misalnya membeli rumah.


"Just like life itself, ternyata comfort zone juga bisa expanding or growing bigger."

 Seperti misalnya pas aku memutuskan keluar dari tempat kerjaku yg sebelum kerjaan sekarang, It is actually.. me, having brave enough to taking a risk, stepping out from my comfort zone (jam kerja tetap, gaji stabil, work-life balance) karena ingin keluar dari rutinitas yg mulai terasa monoton, juga ingin membuktikan.. "bener ga ya kalo berani keluar dari comfort zone ini bikin kita jadi lebih baik?"

Dan ternyata, well yeah... i feel i'm better. Hobi nulis blog bisa kepake jadi copywriter, hobi fotografi juga kepake banget banget, dan videografi... dengan tools yg ada, gampang banget belajarnya, learning by doing.

Kerjaan yg menyenangkan inilah yg jadi bukti bahwa stepping out of my previous comfort zone itu adalah keputusan yg benar.


But as soon as i stepping out from my previous comfort zone, lama-lama.. kerjaan ini bikin nyaman, eventually the comfort zone is indeed expanding.



Mumpung sekarang aku lagi sadar, harusnya ini jadi momen.. kapan mau keluar lagi dari comfort zone yg sekarang dan memasuki zone yg tak terketahui, menakutkan, penuh resiko. Mungkin, stepping out yang sekarang bisa jadi ga lagi tentang menjadi karyawan seseorang, bisa jadi tentang gimana caranya bisa beli rumah sendiri, atau berusaha mewujudkan mimpi di dunia bisnis Fotografi yg selama ini terkubur.


Intinya, aku harus sekali lagi memilih sesuatu yang bikin ga nyaman dan berharap bisa bertumbuh lebih baik, expanding my comfort zone

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

2 comments:

  1. Penting keluar dari comfort zone. Tapi kadang memang ada perbedaan2 yg sering jadi pertimbangan, seperti kalau sudah berkeluarga untuk keluar dari comfort zone musti dibicarakan dg keluarga karena dampak di siapkan bersama..cheers

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kak, justru salah satu triggernya adalah itu.. tapi bener, mesti difikirin matang dan penuh perhitungan :)

      makasih kak untuk inputnya

      Delete

blogging itu kadang rasanya kriik..kriiik.. tapi dengan adanya komen, even just one short saying, will mean the world! really!