Potret Analog : My first Roll

Postingan kali ini agak khusus karena saya mulai untuk memberi kategori untuk blog post. Kategori khusus ini adalah 'Potret Analog' karena saya juga memang masih memotret dengan film dan kamera analog. But fyi, until today i still shoot both with digital and film.

What about with film?--sebetulnya pertamakali saya memiliki kamera adalah dengan kamera analog, jadi sedikit banyak sudah tahu bagaimana rasanya main 'film'. Awalnya berasa sangat senang karena yang penting adalah foto, tapi lama-kelamaan bosen dan pengen beli digital.

Akhirnya DSLR bekas kebeli, kamera analog disimpan. Tapi setelah lumayan banyak main dengan digital, selalu ada perasaan gak puas karena hasilnya dan warnanya ga pernah bisa nyamain karakter foto film yang mana menjadi cinta pertama saya dengan fotografi.

Yes, i can't move on from my first love, film photography. 

Since i do both film and digital, jadi sampai saat ini saya main kamera analog adalah untuk kepuasan fotografi yang lebih 'dalam', maen DSLR hanya sebagai pemenuh rasa penasaran karena sifatnya yg instan dan juga untuk kebutuhan yang simpel dan perlu cepat seperti update blog ini.

Visi saya kedepan sebetulnya ingin agar blog ini fully sharing about my film result, tapi setelah nonton documentar street photography, ada fotografer yang bilang bahwa "picture is picture, no matter what the tools you use". Karenanya saya fikir lebih baik fokus pada sisi fotografinya saja, ga usah fokus apakah ini menggunakan film atau digital.

But if you concern, i prefer using film instead of digital.

Btw, foto-foto di post kali ini adalah foto-foto hasil roll pertama saya dulu. Kamera pertama saya adalah Pentax K1000 dengan lensa 50mm f1.4. tidak semuanya saya share disini karena kebanyakan, jadi upload seperlunya saja.

















No comments:

Post a Comment

blogging itu kadang rasanya kriik..kriiik.. tapi dengan adanya komen, even just one short saying, will mean the world! really!