Self reminder: Freelance photographer atau seorang fotografer as a professional itu sebetulnya bukanlah tentang foto atau videonya, tapi apakah ia dan seluruh yang ia miliki dan tawarkan bisa solving the problem of the (potential) client.
Jadi, keyword-nya ada di being a problem solver.
Kalo (calon) client punya problem ga punya orang yang bisa bantu mendokumentasi event yang akan dibuatnya, maka ia akan mencari fotografer yang sudah biasa mendokumentasi event.
Trus, kalo problemnya lebih spesifik lagi, misalnya dokumentasi foto & video dengan style yang sesuai brand guide yang mereka miliki seperti warna tone atau style pengambilan moment, maka mereka akan menyaring dari sekian fotografer yang ada, mana yang paling bisa mewujudkan dan solving their problem.
Jadi, kalo kamu sebagai seorang freelance photographer (ini ngomong ke diri sendiri sih) dan masih sepi job, kemungkinannya adalah kamu memang belum bertemu dengan target market yang masalah merekanya bisa kamu selesaikan sepenuhnya.
And it’s not about skills or how good or bad your photoworks, tapi murni tentang apakah kebutuhan mereka bisa dipenuhi atau tidak.
Juga, kalo misalnya ada client yang sudah pernah hire dan ga repeat order lagi, kemungkinan besarnya karena memang kebutuhan mereka sudah tercover, sehingga ga ada masalah yang butuh bantuan skill fotomu lagi.
You just have to move on dan mencari client baru lainnya yang masih punya masalah atau kebutuhan yang bisa kamu bantu penuhi.
i guess, that’s how it works. So, keep going… and be a problem solver!


0 comments:
Post a Comment
blogging itu kadang rasanya kriik..kriiik.. tapi dengan adanya komen, even just one short saying, will mean the world! really!