Self-Assignment: Portraiture

2 comments

fotoku dan foto mamang bandros yg ngelewat di rumah.

Setelah beberapa kali (ga banyak) foto portrait orang, aku seriusan jadi ingin melanjutkan untuk bikin self-assignment project. Apalagi setelah kemarin nonton youtube-nya interviewing fotografer magnum, jadi makin takjub dan pengin lebih menseriusi foto dokumentasi yang beneran mendokumentasi seorang figur dengan cerita dan kehidupannya yang tertuang dengan foto-fotoku.


Jadi pengennya tuh kolaborasi dengan seseorang, dia membolehkanku datengin rumah atau studio kerjanya (kalo ada) atau dimanapun tempat yg paling menggambarkan dirinya, sambil ngobrol, sambil foto-foto dia dan apapun yg berhubungan dengannya.



Aku ga tahu apakah project self-assignment ini bisa terwujud atau engga untuk sekarang-sekarang, tapi itu akan jadi bucketlist project fotografiku yg mesti terwujud entah kapan. 


foto Mukti dan keponakanku yg baru wisuda

foto Caesar Damara dan adik ipar yang juga baru diwisuda

Ga disangka ternyata cukup nagih juga foto portrait, rasanya lebih hidup, dapetinnya lebih berasa accomplishment-nya, entah kenapa.

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

2 comments:

  1. Semangat untuk memonetisasi proyeknya! Kalau boleh saran, meski misal masih ada keraguan kayak, "Duh ini cukup oke gak ya untuk 'bersaing' dengan fotografer lainnya yang karyanya keren-keren banget," just wanted to convince you it's actually really good. Izin untuk ngasih unsolicited advice, jangan dibikin pro-bono ya :D It's more than ready to be monetized professionally. And I'm not just saying it, I actually do mean it. It's got characters, so it's got a great start.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih banyak kak untuk kata-katanya, beneran deh... it means a lot. Karena memang masalahku saat ini ada di kurangnya kepercayaan diri untuk segera profesional dan memonetisasi perfotografianku.

      Kalo kak Adnabilah yg cerdas dan tulisannya kukagumi, udah berkata demikian, aku jadi ke-boost banget PDnya.

      sekali lagi, thank you a zillion times!

      Delete

blogging itu kadang rasanya kriik..kriiik.. tapi dengan adanya komen, even just one short saying, will mean the world! really!