fotoku dan foto mamang bandros yg ngelewat di rumah.
Setelah beberapa kali (ga banyak) foto portrait orang, aku seriusan jadi ingin melanjutkan untuk bikin self-assignment project. Apalagi setelah kemarin nonton youtube-nya interviewing fotografer magnum, jadi makin takjub dan pengin lebih menseriusi foto dokumentasi yang beneran mendokumentasi seorang figur dengan cerita dan kehidupannya yang tertuang dengan foto-fotoku.
Jadi pengennya tuh kolaborasi dengan seseorang, dia membolehkanku datengin rumah atau studio kerjanya (kalo ada) atau dimanapun tempat yg paling menggambarkan dirinya, sambil ngobrol, sambil foto-foto dia dan apapun yg berhubungan dengannya.
Aku ga tahu apakah project self-assignment ini bisa terwujud atau engga untuk sekarang-sekarang, tapi itu akan jadi bucketlist project fotografiku yg mesti terwujud entah kapan.
foto Mukti dan keponakanku yg baru wisuda |
foto Caesar Damara dan adik ipar yang juga baru diwisuda |
Ga disangka ternyata cukup nagih juga foto portrait, rasanya lebih hidup, dapetinnya lebih berasa accomplishment-nya, entah kenapa.
Semangat untuk memonetisasi proyeknya! Kalau boleh saran, meski misal masih ada keraguan kayak, "Duh ini cukup oke gak ya untuk 'bersaing' dengan fotografer lainnya yang karyanya keren-keren banget," just wanted to convince you it's actually really good. Izin untuk ngasih unsolicited advice, jangan dibikin pro-bono ya :D It's more than ready to be monetized professionally. And I'm not just saying it, I actually do mean it. It's got characters, so it's got a great start.
ReplyDeleteterima kasih banyak kak untuk kata-katanya, beneran deh... it means a lot. Karena memang masalahku saat ini ada di kurangnya kepercayaan diri untuk segera profesional dan memonetisasi perfotografianku.
DeleteKalo kak Adnabilah yg cerdas dan tulisannya kukagumi, udah berkata demikian, aku jadi ke-boost banget PDnya.
sekali lagi, thank you a zillion times!