Kampung Pelangi 200

Leave a Comment

Setelah sekian lama berencana tapi ga kunjung terjadi
akhirnya hari minggu kemarin direalisasikan.

Kampung pelangi namanya, iya.. versi Bandungnya.
Kepincut karena pernah lihat foto orang
beberapa tahun lalu dan hasilnya menarik.


Lokasinya ada di sekitaran jalan siliwangi,
dekat dengan area taman Cikapundung


Aku ga berharap dapet foto epic dengan pergi kesini,
Tapi karena masih penasaran, jadi mesti di buncahkan


Anyway, sedikit sesal, datangnya terlalu siang (jam 9an lebih)
sinar mataharinya sudah terlalu kuat untuk bisa dapetin foto yang kumau.
me personally, not a fan of the harsh light.
apalagi kalo objek fotonya kena sinar langsung.


Lesson learned, timing dan membaca cuaca itu penting!
apalagi buat tukang foto outdoor yg ngandelin banget natural light.

Tapi lebih penting lagi adalah merealisasikannya.

Karena kalo ga jadi lagi kesini, aku bahkan ga punya
foto untuk aku sesalkan hasilnya, hehe..

so, it's better than nothing 😁


Namanya; kampung pelangi 200 (entah ada apa dengan angka 200)

ini penampakan gang pas baru mau masuk, bersih!

ini kandang ayam, dan aku berharap foto ini dilihat sama bule biar terlihat lebih unik, kalo kamu mah.. pasti udah biasa kaaaan.

Jadi, sebelum bukit kampung pelangi, ada kampung lainnya, dan aku kira ini si pelangi, ternyata masih belum nyampe.

fotoin dulu si teman setia, lumayan ngajak doi melatih kaki biar keringetan

Nyampe! nah, kampung pelangi mah turun ke bawah kayak motor yg ada di foto. Kalo lurus lagi ke Cibarani.

ini sedikit info soal kampung pelanginya, dan ingat ya, ini pelangi warna-warni, bukan yang lagi rame akhir-akhir ini.

tiba-tiba ngelihat ada seorang bapak lagi duduk-duduk sama anaknya, menarik untuk dimasukin ke frame foto ini.

ini salah satu foto yg paling kusuka, pas menggambarkan bahwa kampung ini adalah pemukiman di bukit curam.

Nah ini jembatan penyebrangannya, cukup iconic ketika kampung ini masih viral dulu. banyak yg fotoin dari angle ini soalnya.

Aku ga masuk ke kampungnya karena doi udah males lihat terjalnya jalan. mana panas. Jadi, fotoin kembang desa aja deh.

Ini... orang lain tentunya, karena ga hanya kita aja yang belum pernah kesini, dan nampaknya sama-sama males duluan, ga masuk ke kampungnya juga buat eksplorasi.



sungai cikapundung yang lagi mengering karena lagi jarang hujan

nemu di salah satu mushola di gang menuju pulang.

sambil nyanyi: "... bunga di tepi jalaaaan.." ayo tebak lagu siapa?!

kembali lagi ke pos pas awal masuk, aku jadi pengen tanaman merambat ini, bagus buat meramaikan dinding teras.



Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment

blogging itu kadang rasanya kriik..kriiik.. tapi dengan adanya komen, even just one short saying, will mean the world! really!