How i write

Awalnya tuh, pas mamahku baru punya hape dan lebih tahu dunia saat ini, jadi banyak tuh pertanyaannya. Dari yang paling ringan sampai yang agak berat untuk dijelaskan.

Otomatis, akupun berusaha menyesuaikan diri gimana caranya biar yang kujelaskan itu bisa langsung dipahami tanpa perlu tambahan istilah-istilah teknis yang ujung-ujungnya nanya lagi, hehehe..

Pokoknya, kalo aku benar-benar paham, biasanya makin mudah juga aku jelasinnya dengan bahasa yang paling simpel. Kalo sekadar tahu, biasanya mikir dulu bentar...

Bahkan seringkali, untuk menjelaskan konsep atau ide, aku mesti menggunakan perumpamaan yg biasa terjadi di kehidupan sehari-hari.


So, from that moment.. aku mulai memahami pentingnya suatu perumpamaan untuk menyampaikan satu gagasan, ide, atau pesan. Biasanya, perumpamaan yang paling kena adalah menggunaan cerita atau storytelling. Tentunya, perumpamaannya yg emang sesuai sama siapa yg lagi menyimaknya. Lebih relate, lebih mudah dipahami.

Dan ternyata.. semakin mampu seseorang menjelaskan sesuatu dengan bahasa yang paling sederhana, maka itu menunjukan semakin paham dia akan apa yang dia bicarakan.


“If you can't explain it simply, you don't understand it well enough.” -Albert Einstein


Dan dari pemahaman itulah aku membuat copy tulisan untuk tempat kerja dan untuk disini juga, hehe.

Jadi, biasanya aku akan baca dulu semua artikel dan referensi tentang sesuatu yang akan aku sampaikan hingga lumayan paham intinya. Karena... makin paham, makin mudah juga membuat suatu perumpamaan atau contoh cerita.


Intinya sih, pada akhirnya bukan tentang menunjukan kepintaran dengan mengeluarkan istilah-istilah berat, tapi yang penting ide / gagasan / pesannya tersampaikan dengan mudah.

So, begitulah kira-kira..


Anyway, tulisan ini aku buat untuk mengeluarkan isi kepala ini, juga untuk beberapa copywriter yang udah kerja bareng aku dan hasil tulisannya masih plek-plekan delivering data dengan bahasa yg masih mirip dengan referensi. 


Aku tuh masih lemah dalam menjelaskan sesuatu secara verbal. makanya, nulis aja dah disini...


Kamu setuju gak? masih belibet yak tulisan ini...


maaf kalo gambarnya ga nyambung, ini buat feature image aja, hehe


3 comments:

  1. Setuju banget! Sebagai seseorang yang kadang loading otaknya lambat, dijelaskan dengan memakai perumpamaan gitu bikin aku jadi lebih mudah paham, apalagi kalau bahasa perumpamaannya dibuat sesederhana mungkin. Nah, cara seperti ini yang selalu Prikitiew terapkan saat aku nggak ngerti akan sesuatu, ternyata Kak Ady juga punya pemikiran yang sama 🤣. Mungkin ini juga salah satu alasan kenapa aku suka blog Kakak karena selain visualnya yang eye pleasing sekali, tulisannya tuh sederhana tapi kena sasaran 😆.

    ReplyDelete
  2. Hanya Lia yang paling bisa kalo soal memuji dan membuat idungku kembang kempis. Semoga aku bisa menerima pujian Lia untuk memotivasi agar terus memperbaiki tulisanku sendiri biar seengganya sebagus dan semenarik cara Lia menulis di blognya.

    Hanya Lia yang lewat tulisannya aja tapi vibes cerianya juga dapet banget.

    Aku jadi pengen temenan sama Prikitiew nih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hiahahaha Kak Ady juga jago banget mujinya! Bikin atap rumahku jebol karena buatku melayang #halah
      AMIIINNNN! Semoga Kak Ady bisa always on fire dalam bidang ini 😆

      Delete

blogging itu kadang rasanya kriik..kriiik.. tapi dengan adanya komen, even just one short saying, will mean the world! really!