Sesuai dengan judulnya. Thrifting atau nyari barang bekas.
Tapi barang disini lebih khusus kepada pakaian ya. Aku sudah lama menyukai thrifting, mungkin sejak aku tahu cimall (cibadak mall) yaitu tempat yang pertamakali mempopulerkan jual-jual baju bekas di Bandung.
Mohon jangan salah sangka ya, ini bukan literally mall gedung pusat belanja ya, lebih seperti pasar sih, cuma isinya para pedagang barang-barang bekas. Tapi lupa sejak tahun berapa, cimall ini ditiadakan dan pindah ke daerah Gede bage yang lebih gede tempatnya.
Tapi pertemuan pertamaku dengan thrifting ini bukan sejak Cimall ini, tapi setelah mereka pindah ke Gedebage, itupun bukan ke Gedebage-nya, tapi di Gasibu.
Pasar Kaget Gasibu
Eh? Gasibu?-- Yap, setiap hari minggu di daerah Gasibu yaitu tepat di depannya gedung sate sampai ke taman monumen perjuangan, ada pasar kaget yang buka setiap hari minggu dari pagi hingga siang.
Nah, salah satu yang ada di pasar itu adalah kumpulan pedagang baju bekas dari Gedebage yang sengaja ke Gasibu biar lebih banyak mendapatkan pembeli.
Menurutku (setelah pernah mendatangi Gedebage), kumpulan para pedagang Gedebage yang juga berjualan di pasar minggu Gasibu ini selalu membawa barang-barang pilihan dan dengan harga yang lebih murah. Jadinya kalo hunting di pasar Gasibu ini, relatif lebih mudah dapetin yang bagus dengan harga yang bisa ditawar lebih murah, hehe.
The Goodness of Thrifting
Ini yang penting. Salah satu faktor yang membuatku ketagihan thrifting adalah aku selalu mendapatkan pakaian unik yang cocok dengan badanku juga seleraku, bahkan terkadang suka dapetin pakaian branded dengan harga sangat miring.
Tentu, akupun pernah menjauh dari thrifting dan lebih memilih baju-baju baru, tapi as far as i know, sepertinya lebih baik memilih baju bekas yang memiliki kualitas bagus (ga cepet rusak) daripada membeli baju baru yang kualitasnya biasa aja.
Ada harga ada kualitas. Hal itu emang beneran, ga bohong. Jadi karena aku ga sanggup beli baju baru kualitas bagus, makanya aku selalu cenderung hunting baju bekas dengan kualitas yang bagus, model yang unik dan emang kusuka.
Tapi makin kesini, aku menyadari bahwa thrifting ini lebih dari sekedar ngirit. Setiap aku membeli baju bekas, itu berarti aku telah memberi kehidupan kepada baju bekas yang tadinya ga terpakai itu, umur pakaian tersebutpun jadi lebih panjang, ga jadi sampah.
But don't get me wrong. Hidupku ga seekstrim itu, ga semuanya aku beli bekas. tentu saja seperti pakaian dalam, belinya baru, hehehe. Masih mix sebetulnya antara barang baru dan bekas. tapi memang kecenderunganku sekarang lebih punya sedikit baju dan kebanyakan adalah yang kudapat dari thrifting.
Dalam seminggu, bisa dihitung bajuku ada berapa setel. Mending sedikit tapi kepake semua daripada punya banyak tapi teronggok ga jelas di dalam lemari, berjamur.
Hunting Thrifting
Hmmm... Kok jadi panjang gini ya mukadimahnya? padahal tadinya cuma mau bilang kalo minggu kemarin aku baru ke Gedebage lagi setelah sekian lama engga kesana.
Aku kesana bareng temen kerja yang aslinya orang Tangerang. Anaknya asik, doi lulusan Seni rupa yang tentunya paham tentang seni, fashion, dan punya hobi yang sama yaitu di fotografi analog.
Kemarin sih aku dapet satu jacket hoodie oversize, sesuai target. Tapi sayang untuk temanku ini, targetnya mau nyarin topi baseball tapi ga nemu yang cocok.
So here's a few pict i've taken last week at Gedebage.
Anyway, kamu udah pernah thrifting juga gak?
0 comments:
Post a Comment
blogging itu kadang rasanya kriik..kriiik.. tapi dengan adanya komen, even just one short saying, will mean the world! really!