Potret Analog: Roll 2

Bandung city light always amaze me, and i think i need a better camera for taking the best city view at night














Roll film keduaku! my second chance to give a better shot and learn more about my pentax k1000. Pada roll kedua ini paling banyak dipakai untuk memotret prosesi pernikahan temanku chandra lesmana dan sisanya kebanyakan random sih, hanging out with my college classmate etc.
Roll kedua ini dapat hasil yang rata-rata bagus walaupun tetap ada hasil foto yang shaking karena maksain pake slow speed tp ga pake tripod. well, kesalahan itu terjadi untuk dijadikan pelajaran dan diusahakan agar tidak terjadi lagi untuk foto-foto berikutnya. Lumayan lah, teknik yang serba manual ini memaksaku untuk belajar lebih cermat lagi, teliti, mematangkan pandangan tiap mau jepret, dan akhirnya apapun hasilnya akan lebih bisa menghargai tiap jepretan yang dihasilkan.
Kadang, di film photography ini 'kekurangan' yang dihasilkan dalam tiap jepretannya malah membuatnya menjadi lebih menarik dan tidak datar. Kekurangan yang dimaksud itu seperti light leaks, grainy yg kasar, efek fading keputih2an akibat proses cuci negatif, fokus yang tidak tepat sasaran. 
Menurutku, satu-satunya yang jelek dari fotografi yang masih memakai film adalah isi fotonya. Sampai detik ini, saya masih belum bisa memotret atau menangkap momen yang memiliki cerita kuat didalamnya atau foto portrait manusia yang bisa menangkap jiwa si modelnya melalui matanya. 
Seperti halnya tulisan yang memiliki isi yang dangkal, foto pun punya kedangkalan isi, dan sejauh saya menggeluti fotografi sebagai hobi, tidak pernah aku benar-benar mendapatkan foto yang kuat dari sisi makna dan jiwa. Damn, i'm so fucking deep, it's weird.

Semoga, seiring pengalaman yang makin bertambah dan banyak-banyak kesalahan yang didapat bisa membuatku menjadi seorang seniman fotografi yang lebih baik. Aamiiin.

And speaking of analog camera and film photography, tools hanyalah tools, yang terpenting adalah visi dan mata si fotografer. Aku disini hanya menggunakan apapun yang kupunya, dan selama aku belum punya DSLR, maka si kamera analog ini akan selalu jadi alat utama penyaluran hasrat fotografiku, juga dengan kamera smartphone sbg alternatif digital ^^. Tapi, meskipun nantinya ketika aku sudah punya kamera DSLR, analog film ini akan selalu aku pakai sebagai pemuas idealisme aku dalam dunia fotografi, i think it has a different feeling and result when you use film or use digital. 

No comments:

Post a Comment

blogging itu kadang rasanya kriik..kriiik.. tapi dengan adanya komen, even just one short saying, will mean the world! really!