Emosi bukan Solusi

 Tadi malam tepatnya pukul 20.00 WIB di salah satu stasiun TV swasta indonesia menyiarkan siaran langsung pertandingan liga inggris antara Man.United VS Liverpool yang notabene syarat akan gengsi dan sejarah kedua klub yang merupakan dua klub sepakbola inggris yang paling sukses sampai saat ini.

 Saya adalah pecinta Manchester United atau yg biasa dijuluki "The Red Devil" dan saking cintanya, jikalau permainan M.U yang kurang baik atau sampai kalah maka secara langsung mood saya terhadap apapun dalam 2 jam kedepan akan hancur, inginnya marah-marah dan seakan ingin membakar rumah orang(ga segitunya jg sih).

 Nah kebetulan, hasil pertandingan tersebut dimenangkan oleh liverpool dengan Skor 3-1 untuk liverpool.

 Biasanya ketika MU kalah, maka teman-teman saya akan meledek karena tim kebanggaan saya kalah. Sebenarnya saya marah, pertama saya marah dan kecewa dengan kekalahan dan permainan yang buruk dan ini ditambah dengan ledekan-ledekan yang pada saat itu memang membuat saya ingin membunuh seseorang karena saking kesalnya.

 Tapi, entah kenapa sudah kebiasaan dari dulu kalau logika saya selalu bisa meredam emosi saya. Pada saat emosi, ingin rasanya membalas SMS-SMS ledekan dengan kata-kata kasar nan menggoda tapi selalu saya urungkan niat tersebut karena saya selalu berfikir..."masa hanya karena ini akan mengorbankan keharmonisan hubungan saya dengan teman?!" dan banyak bla-bla emosi lain yang selalu bisa saya lawan dengan logika sehat dan kepala yang dingin.

 Karena kebiasaan dan cara meredam emosi yang seperti ini, patutnya saya ucapkan terimakasih karena sampai saat ini syukur Alhamdulillah saya memiliki banyak teman dan seingat saya tanpa musuh.

 Mungkin dalam istilah "diam itu emas" ada hal-hal yang telah saya mengerti kenapa diam itu emas, karena ketika emosi alangkah lebih baik kita keluarkan kemarahan kita pada "lawan khayalan" kita dipikiran kita sendiri.

 Saya selalu melakukan itu dan selalu, akhirnya saya menyadari kalau ada yang lebih baik daripada emosi yaitu bersikap tenang dan mengambil pelajaran dari situasinya.

 "Intinya, Emosi itu bukan solusi tapi penyebab dari masalah baru yang akan ditimbulkannya"

   

No comments:

Post a Comment

blogging itu kadang rasanya kriik..kriiik.. tapi dengan adanya komen, even just one short saying, will mean the world! really!