Social Circle

Februari ini adalah bulan terakhir perusahaan tempatku bekerja beroperasi, after that... praktis semua yg kerja disini mesti cari pekerjaan lain untuk mendukung kehidupan.

Tapi buatku, bukan hanya tentang kehilangan pekerjaan, tapi juga teman circle kedua setelah keluarga. Karena mau ga mau, suka ga suka, merekalah yang paling sering kutemui setelah orang rumah. So, by time... we became good friends. Sedih sih, tapi begitulah  kehidupan, kalo ada awal-pertemuan, pasti ada akhir-perpisahan.


Bicara circle sosial atau pertemanan, aku termasuk yang kurang beruntung dianugerahi banyak teman. Dunia sosial yang kumiliki selama ini, kalo ga keluarga, ya keluarga istri, dan teman kerja. Di luar itu, ga ada.

Teman lama hanyalah teman lama yg udah susah janjian karena urusan masing-masing.

But don't get me wrong, aku ga merasa merana dengan hal ini karena memang a part of it adalah keputusanku untuk ga punya banyak temen, terbantu juga dengan sifat introvert-ku yang selalu mikir banyak-banyak untuk mendapatkan teman baru.

Tapi, setelah kupikir-pikir, ketika circle pertemanan bisa membentuk diri kita sendiri juga masa depan, kayaknya aku pengen membangun circle pertemanan yg lebih bisa membuatku lebih baik. Entah itu as a businessman atau secara religius dengan teman-teman yg soleh-soleh.

But i don't know how to start build the circle.

Any thoughts?



2 comments:

  1. Kak Ady, I'm sorry to hear this :( semoga Kakak dan teman-teman segera mendapatkan pekerjaan yang lebih baik!!

    Aku juga nggak pintar cari teman di umur sekarang ini, tapi aku sering dapat rekomendasi untuk mulai dari join komunitas-komunitas. Mungkin Kak Ady bisa coba join komunitas photography or komunitas yang sesuai minat Kak Ady untuk memperluas pertemanan ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Liaaa... It's okay. cepat lambat semuanya juga akan berakhir, dan pelajarannya adalah kita ga boleh berpijak pada satu tempat, Li..

      Mesti punya pijakan di beberapa tempat biar ketika satu tempat udah end, ga lantas langsung jatuh, ada pijakan lain yg bisa menopang.

      Aha! kok aku ga kepikiran soal komunitas ya? bener juga.. komunitas biasanya terbentuk karena kesamaan kesukaan ya...

      Waaah makasih banget inputnya, dan kayaknya tepat sekali itu masukan, dari komunitas bisa dapet temen baru yg punya common interest.

      sekali lagi, thank you so much, Liaaa...

      Delete

blogging itu kadang rasanya kriik..kriiik.. tapi dengan adanya komen, even just one short saying, will mean the world! really!