Jika ada suatu pilihan yaitu mencintai atau dicintai, tentu kamu atau aku pasti akan menjawab lebih baik saling mencintai. Tapi andai pilihan itu belum tersedia, apa yang akan kamu pilih antara mencintai atau dicintai?

Aku pribadi jika harus memilih antara kedua pilihan itu, mendingan dicintai atau disayangi karena ternyata hal tersebut terbukti lebih kuat dan telah aku rasakan sejak aku lahir yang dicintai dan disayangi keluargaku.

Dan kamu tahu apa yang terbesit dipikiranku sekarang? ternyata dicintai membawa kita untuk mencintai, cinta kita berbalas. Itu pasti.

Ga ada kan seorang anak yang tidak menyayangi ibunya dengan sepenuh hati?-aku kira,itu terjadi karena sejak lahir, si anak sudah dicintai ibunya dengan penuh ketulusan dan tidak berharap balas dari kasih sayangnya itu.
Itulah kekuatan cinta yang tulus. Cintanya menular.

Apa kabar cinta?kenapa aku selalu menulismu akhir-akhir ini? :')



Di ruang persegi ini aku hidup, menghabiskan waktu sehari semalam. sesekali keluar hanya untuk sekedar memenuhi hasrat perut dan keinginan untuk bersosialisasi. Tapi setelah aku didalam ruangan ini, aku hanya ingin sendiri menikmati kesendirian itu sendiri.

Aku ini tidak tahu apakah aku ini orang baik atau tidak, yang aku tahu bahwa aku lahir sendiri dan sepertinya matiku kelak akan sendiri juga. Menjadi solitude bukanlah ciri-ciri seorang manusia, dan secara tidak sengaja aku adalah seorang manusia. Aku tidak tahu apakah aku orang yang baik atau tidak, namun tidak mau menyakiti hati orang lain adalah garis batasku.

Bagiku, bahwa untuk tidak menyakiti hati orang lain itu adalah dengan tidak sedekat mungkin dengan orang lain, termasuk teman.

Aku tidak pernah punya teman yang benar-benar membuatku berfikir kalau dialah salah satu tempatku berbagi, dialah yang pantas untuk kujadikan tempat pencurahan dan berbagi mimpi. terkadang aku sedih dengan kenyataan itu, tapi seringkali aku merasa bahwa aku tidak punya masalah dengan semua itu.

Aku masih punya keluarga, kedua orangtua dan kakak-kakak yang tulus sayang padaku. juga sekarang ada seseorang yang tulus menyayangiku. Mereka melengkapiku.

Teman. Bagiku hanya kebetulan berada pada bis yang sama dengan tujuan yang sama. Namun setelah keluar dari bis?kita tidak saling meninggalkan tapi waktu dan keadaan membuatkan ruang yang lebar bagi kita. membiarkan kita hidup dengan pola sendiri-sendiri.

Disini, tetap dengan alunan melodi Dario Marianelli. Aku sendiri diruangan persegi ini dan menikmatinya. Kalianpun disana, senyum lebarku akan terus tersimpul selama kalian bersenang-senang dengan apapun kalian, disana.

Tapi sekarang, bis kita belum sampai tujuan. waktu belum cukup umur untuk memberi jarak pada kita. maka selama itu, aku akan menikmatinya bersama kalian dan kelak mengenangnya diruanganku sendiri, seperti yang sudah aku lakukan dengan bis sebelumnya.

Aku tidak tahu apakah aku ini orang baik atau tidak, tapi sejauh ini aku tidak tahu definisinya.





Hujan itu katanya indah, aku setuju itu. Hujan itu menyenangkan jika turunnya tepat disaat aku terduduk hangat dikamar dengan secangkir kopi panas. Hujan itu pembentuk keindahan loh, karena musim hujanlah pasangan yang sudah siap lahir bathin ingin menikah dan melakukan perkawinan. hujan itu indah, indah itu cinta.

Tapi semua hal itu ada tapinya termasuk keindahan itu sendiri. Katanya sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, begitupun dengan hujan. hujan itu terdiri dari air dan ajaibnya dari hujan adalah bisa membuat air lain mengalir bukan darinya.

Seorang suami bisa meneteskan air mata bahagia ketika melihat istrinya baru saja bertarung antara hidup dan mati untuk melahirkan buah cinta mereka dan buah hati tersebut lahir ketika hujan deras.
Seorang ayah bisa meneteskan air mata karena kehilangan rumah yang telah dibangunnya selama belasan tahun dengan satu sapuan banjir. 
Banjir itu datang dari jutaan tetes air hujan, turun sepanjang hari dan cinta hujan terhadap bumi sepertinya sedang berlebihan.

Hujan itu indah, namun bisa juga menyakitkan. Tapi, yang salah itu bukan hujan melainkan kita yang salah memperlakukan hujan seperti seharusnya.

Begitupun cinta, biarkanlah mengalir dan semoga kamu akan selalu merasakan keindahannya. Namun jangan pula menolak belajar dari sakitnya.

Cintailah lah hujan seperti kamu yang mencintai cinta.

jaga kesehatanmu wahai penikmat hujan.
Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home