For some reason, of course there will be a point when we just doesn't feel inspired at all on doing what we always do. in my case is a street photography.
So, for the sake of refreshing and gaining a good mood again, also to try a new thing, i try to do some kind like a conceptual portrait photography and the model is my brother in law, Fauzan.

In photography generally, sometimes i just want to challenge myself doing something new. As an example, if i browse a home living or interior blog with it's beautiful clean photos, i spontaneously just craving to make my own interior photographs. It's like my personal achievement that if i see my hard disk full of photo file and realize that i haven't had that one particular photography as my portfolio photography, i just want to make one, a really good one, experience it, how to make it good and all it's creative process.

Nothing to write for this blog post except this of course. I just had no idea. Sometimes it happen, many times i guess.
Oh and by the way last night i didn't post anything because i have to go to my parents house and i didn't bring my laptop. That's why i post it right now.


Iseng cek arsip blog ini dan malah jadi penasaran sebetulnya kapan sih pertama kali saya nulis blog?--fyi, blog ini adalah platform blog pertama saya, jadi sangat sahih kalo mau nyari kapan pertama kali ngeblog di arsip blog ini.
08 Juni 2010 adalah tanggal yang tercantum di postingan pertama saya. Sebetulnya agak malu juga bacanya tapi maklum, itu adalah saya versi tujuh tahun yang lalu.

Itulah kenapa blog walking atau membaca adalah sesuatu yang penting, tadinya saya super blank mau nulis apa untuk blog hari ini, tapi setelah blog walking ke blognya Eric Kim (buat yang engga tau, Eric Kim adalah salah satu street photographer yang kece dan aktif sekali di media sosial) lalu menemukan artikel yang bagus berjudul "your picture are for you".


Every time i've got blocked and don't know what to write, i just browse some quotes and pick one for like #todayquotes .
But actually, what i want when being blanked and don't know what to write is to do blog walking and seeking some inspiration. 

I want to do blog walking to some photoblog but it's hard to find one especially indonesian.

While waiting for rain to stop, i took a few shoots with my DSLR. About 5PM, with that kind of lights, almost dark, it forces me to use ISO 800 which will cost some noises on my DSLR.
And from a few shoots, i only get three picture that i think it's good enough..but still, not enough.


Actually, i did this photo series called "People of today" was for my other blog but i think it's better to share it here.

When many people turn from DSLR to mirrorless, i still using DSLR.
When most of people talking about the feature of new camera Sony Alpha 9 with it's 4K video recording, i still using my DSLR which  able to take HD 720P with standard quality.
When most of people start to use full frame DSLR, i still use the crop factor APS-C sensor.




"i really believe there are things nobody would see if i didn't photograph them"
Diane Arbus.
if i could fix that quotes a little bit, i would re-write it
"i really believe there are things nobody would see the way i see them if i didn't photography them"
And i just really hope that my photograph shows the way i want to show how i see things on the street, with or without camera.
but to be honest, i'm a bit unsatisfied with the lens i've been using. Poor me.


it's an interesting thoughts when some of the photographer said that:
"i don't like the idea of cropping the image because i want to show everything, the exact same when i saw it through the viewfinder."


Hana Khayra Najiha. Yak, itu adalah nama dari keponakan baruku dari kakak ketiga. Anak pertamanya yang cowok namanya Noah, sudah mulai masuk TK dan pinter ngomong, love that kid. Sekarang Noah punya adik perempuan yang cantik banget!



Sometimes the thing that make us blocked from doing or even sharing things that we believe is great is just because we are too afraid that it will be not good enough. But the question is, not good enough for who?
Jika kita tidak punya client yang harus dipuaskan keinginannya atau bos yang ingin disenangkan dengan hasil kerja kita, maka ga seharusnya kita merasa kuatir. Be free.

If you like with what you do and you want to share it to the rest of the world, just show it.

Just show it, show who you really are and what charm you can offer to the world.

Postingan kali ini agak khusus karena saya mulai untuk memberi kategori untuk blog post. Kategori khusus ini adalah 'Potret Analog' karena saya juga memang masih memotret dengan film dan kamera analog. But fyi, until today i still shoot both with digital and film.

What about with film?--sebetulnya pertamakali saya memiliki kamera adalah dengan kamera analog, jadi sedikit banyak sudah tahu bagaimana rasanya main 'film'. Awalnya berasa sangat senang karena yang penting adalah foto, tapi lama-kelamaan bosen dan pengen beli digital.
Rasanya menyenangkan, seperti masa dulu dimana blogging adalah sesuatu yang keren di mata anak muda pada saat itu. 
Salah satunya adalah blogwalking. Blogwalking adalah satu istilah atau lebih tepatnya adalah kegiatan berkunjung ke blog orang lain, baca-baca, lihat-lihat dan tentu harus meninggalkan komen yang 'sesuai' gak asal ninggalin footprint, ngiklan dgn link blog sendiri. Tapi ga apa-apa sih, bebas.
Blogwalking adalah upaya para blogger untuk memperluas jaringan pertemanan dengan sesama blogger yang punya kesamaan interest atau berbeda samasekali.


Tapi teknologi dan social media sudah berkembang pesat, makin kesini, sesuatu yang agak ribet mulai ditinggalkan dan hal-hal yang bersifat simpel, cepat, spontan, menjadi favorit semua orang termasuk saya, dan blogging sekarang sudah mulai ditinggalkan, hanya tertinggal orang-orang lama yang tentunya sudah punya nama, buah dari konsistensi ngeblog.
Sebagai seorang photo enthusiast, ada dua hal yang selalu saya lakukan berkaitan dengan fotografi yaitu lihat-lihat foto di media apapun baik itu di internet ataupun dari buku-buku fotografi atau memotret. Kali ini berangkat dari keisengan, saya menemukan satu ide untuk memotret orang-orang yang lalu lalang disekitar gang dekat rumah, dan ya beginilah hasilnya.
Nah, alasan saya untuk mengeditnya dengan hitam putih karena pertama ketika saya kasih tone warna, ga ada yang sesuai tapi ketika tanpa warna alias hitam putih, foto-fotonya jadi terlihat agak 'kuat', but well yaa...it's only my opinion.
Btw, you should start your own 'adventure' on photography, jangan diam aja, iseng-iseng motret di daerah sendiri dulu.

Tantangan dari memotret orang-orang ga dikenal di ruang publik adalah ternyata kebanyakan orang khususnya yang selama ini saya alami enggan untuk dipotret oleh orang gak dikenal, padahal faktanya hari ini kebanyakan orang Indonesia paling gemar untuk selfie atau berfoto ria baik itu sendirian atau banyakan.
Mungkin harus mulai untuk bertanya dan meminta izin jika ingin meminta foto, mungkin dengan itu saya bisa lebih leluasa untuk memotret orang tanpa takut kena tegur walaupun ada sisi yang hilang yaitu ekspresi atau sikap natural seperti yang tidak dipotret.
Karena menurut saya, street photography ini adalah mengenai memotret dan mengambil moment di jalanan apa adanya tanpa arahan atau skenario, well, but it's only in my own opinion.

what say you?
"When you photograph people in color, you photograph their clothes.
But when you photograph people in black and white, you photograph their souls"
-Ted Grant











Sebuah foto itu layaknya seperti sudut pandang seseorang terhadap sesuatu. Bisa sangat berbeda dengan orang lain, tapi bisa juga dapat teman yang mempunyai sudut pandang yang sama.
Intinya bukan tentang berbeda atau sama, tetapi mengenai kejujuran kita dalam mengungkapkan apa yang menjadi sudut pandang kita.
Fotografi itu bisa sangat personal, jangan terlalu berharap disukai banyak manusia karena ternyata setiap kepala itu beda-beda dan malah disitulah keindahannya. Kalopun sama, itu hanya bonus yang menyenangkan. Yang penting sampaikan saja dulu.
Let's have some fun!










"Photography is an art of observation, it has little to do with the things you see and everything to do with the way you see them" -Elliot Erwitt.
Ketika saya membaca quotes dari Elliot Erwitt ini, yang pertama terlintas adalah bahwa fotografi ternyata adalah sesuatu yang sangat personal, dan karenanya mungkin kebanyakan orang bisa saja tidak akan mengerti mengenai satu fotografi dari seorang fotografer. Maybe, all they see is only a pictures. 
Oleh karena itu, sepertinya akan sangat keliru jika kita memotret dengan tujuan hanya untuk menyenangkan banyak orang dan mengesampingkan apa yang sebenarnya kita sukai dalam berfotografi.
Pada era dimana semua orang sepertinya bisa membuat foto yang bagus, disitu secara tidak sadar akan timbul persaingan siapa yang paling populer dan siapa yang paling bagus. Semua orang berlomba bersama-sama untuk menjadi yang paling unik dan paling beda, tapi kebanyakan salah kaprah dan hanya 'yang penting beda'.
Kita lupa bahwa esensi fotografi itu bukan untuk menjadi populer semata tetapi untuk menyampaikan sesuatu. Lupa bahwa yang terpenting ternyata adalah menjadi diri sendiri dan bukan 'asal beda'.
Sekian lama saya lupa dengan hal itu, dan semoga sekarang, anggap saja bahwa blog ini sebagai reminder bahwa fotografi ini adalah untuk diri saya sendiri, untuk menyenangkan diri. Baru setelah itu, jika beruntung akan menemukan orang-orang yang mempunyai kesenangan yang sama dengan apa yang kita buat.









Mempunyai sekaligus kamera digital dan kamera film mempunyai benefit tersendiri bagi saya sebagai seorang photo enthusiast.
Digital membuat saya menjadi ceroboh, kurang peka, dan lama-kelamaan membuat saya ngasal motret karena kemudahan digital untuk menghapus foto jika tidak sesuai keinginan. Dalam satu hal, ini bagus karena kita bisa belajar lebih cepat, tapi dari sisi lain lama-kelamaan membuat kita 'sloppy' dan melupakan pentingnya untuk menunggu dan menikmati proses kreatif yang lambat, menunggu momen.
Mempunyai kamera analog memberi kendali dan sebagai reminder bahwa proses yang lambat itu justru adalah kenikmatannya, mengambil foto penuh perhitungan dan 'mindfully'.















Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home