Di tengah kekosongan, selain tetap berusaha memperbaiki (tampilan) diri di ranah digital dan menambah pengalaman, akupun ingin lebih banyak menghabiskan tiap detik waktu yang kupunya dengan membaca buku, ga lagi didominasi menggulir lini masa sosial media.


Bukannya apa-apa, tapi usia tidak lagi semuda itu, makin kesini, aku makin menghargai waktu yang kupunya. Apalagi keadaanku sekarang ini adalah salah satu hasil dari aku yang terlalu banyak menyia-nyiakan waktu. Karenanya, aku harus belajar dari pengalaman.


Tapi tulisan hari in ga kan ngebahas yang itu ya. Itu mah buat diri sendiri aja.


Kali ini, aku cuma ingin menyampaikan bahwa ternyata (sekali lagi sadar) bahwa bahasa indonesia itu lebih menarik dan indah, bahkan bisa aku sebut artistik. Apalagi jika tutur bahasanya seperti Dewi Lestari atau banyak penulis Indonesia yang pembendaharaan bahasa Indonesianya sangat kaya.


Selain itu, ketika aku menyimak idolaku Hamada Hideaki dan kebanyakan orang Jepang juga, mereka seperti terlihat bangga menggunakan bahasanya sendiri, padahal bisa jadi mereka pun mampu untuk berbahasa Inggris yang baik.


Jadi, akupun ingin bangga menggunakan bahasa Indonesia, sedikit demi sedikit menambah kosa kata dengan lebih banyak membaca buku penulis Indonesia yang mirip-mirip Dee, meski tetap ga menutup kemungkinan sesekali menyisipkan bahasa Inggris kalo ga nemu padanan kata yg pas.

Untuk foto produk dengan setup yang simpel, itu biasanya jadi salah satu kesukaanku karena ga ribet dan memang sudah terbiasa foto-foto benda mati, bisa diajak slow down juga.

Yang mesti di set up dari pertama adalah kemauan client. Apakah mereka mau sesuai dengan style dan tone fotoku atau mereka punya referensi sendiri. Karena kalo sudah bicara profesional, kepuasan client adalah yang utama.


dan Luella ini adalah salah satu client yg membebaskanku ngambil foto untuk produk tas mereka, tapi tetap pada akhirnya, harus selalu konfirmasi jika fotoku terlalu keluar dari visual brand guide mereka. Love them pokoknya!





Anyway, kalo kamu suka dan ingin produkmu aku buatkan foto produk untuk kebutuhan konten sosial media atau marketplace, boleh banget!

Selain video, foto adalah salah satu media visual yang powerful untuk memberi kesan dari brand dan meningkatkan kepercayaan dari calon customer, selain tentu agar audience-nya bisa lebih mau untuk convert jadi membeli.

Jadi, memang sepenting itu sih foto yang baik dan berkualitas. 

Sudah kuduga kalo Podomoro yang berlokasi di Bojongsoang ini bakalan ada saat yg paling berwarna dan lebih memanjakan mata ketika bunganya mekar semua.

Yaps, karena tempat ini dekat dengan rumahku, udah jadi langganan salah satu tempat olahraga pagi bareng Panda. Nah, pas pertamakali datengin Podomoro, aku langsung sadar sama jejeran pohon-pohon Tabebuya yang udah mulai tinggi tapi belum ada bunganya sama sekali.


"Wah, ini kalo semua pohon Tabebuya yg berjejer di pinggiran jalan dan trotoar/track lari berbunga semua, pasti cakep banget"


Tapi ga tahu bakal dominasi warna apa karena belum tahu Tabebuya yang ditanam itu warna bunganya apa karena setahuku, warna bunga Tabebuya itu ada yg putih, kuning, merah muda juga ada.


Dan saat ini, awal Oktober 2024, ternyata sudah jadi momen Tabebuyanya berbunga semua, warnanya kuning, cakeppp.. manjain mata pisan.

Aktifitas olahraga bracewalk bareng Pandapun rasanya jadi lebih menyenangkan mata juga. ga kerasa capenya, hehe...


And here's the photos, semoga keindahannya bisa tersampaikan dengan fotoku, pokoknya aslinya mah lebih bagus.















Ini kalo fotoinnya sore atau pagi sesaat setelah terbit matahari, hasil fotonya bisa lebih bagus lagi. Kalo di atas mah fotoinnya sekitaran jam 9 tapi udah kuat banget sinarnya, cahayanya terlalu strong, jadinya ngaruh ke warna dan kekontrasan foto.

Tapi, apapun itu, semoga hari-harimu pun selalu cerah ceria seperti warna kuning Tabebuya yang mendominasi jalanan Podomoro.

Previous PostOlder Posts Home