Being the Jack Of All Trades

 Kemarin sore menyadari sesuatu. Pas ketika mau ngerekam monolog (baca: record podcast) di kamar, sendiri, tiba-tiba kepikiran selama perjalanan saya di dunia internet umumnya, di sosial media khususnya sejak dari friendster hingga youtube dan sekarang podcast, saya menyadari bahwa mungkin saya termasuk generalis atau bahasa kerennya itu the jack of all trades. apa itu?-- itu semacam istilah untuk orang-orang yang sukanya nyoba banyak hal baru dan umumnya ga pernah menjadi expert di satu bidang. sounds like me, right?


Tapi, alih-alih menyadari soal menjadi seorang 'petualang', lebih dalam dari itu saya malah menemukan bahwa ada beberapa hal yang selalu melekat pada saya dan rasanya nyaman aja apapun media sharingnya. Yaitu menulis dan memotret.

Gak bisa saya pungkiri bahwa bikin video itu emang sangat menyenangkan, pilih soundtracknya juga asik, pun dengan podcast yang pada proses editingnya kayaknya sama aja, bedanya cuma yang satu audio visual, yang lainnya audio aja.
Tapi menyenangkan dan 'menyamankan' itu beda.

Nyaman itu pasti menyenangkan, tapi menyenangkan aja kadang rasanya ya segitu aja.

Kalo suka dan nyaman, kenapa jarang nulis dan jarang bagus tulisannya? ahehehe.... kalo itu saya juga ga tahu, tapi saya akui minat baca saya itu harus ditingkatkan lagi. Pasti karena kurang baca jadinya bahasa tulisan juga aneh dan ga bagus, karena saya percaya bahwa penulis yang hebat itu berawal dari pembaca yang hebat.

Lebih spesifik dari itu, minat tulis saya ini lebih nyaman saya tuangkan pada platform blog seperti di blog ini, kemudian dengan sisi fotografi baik digital ataupun analog.

Bicara fotografi, akhir-akhir ini lagi males sama digital. Speaking of my own gear and my photowork, i rarely satisfied. Ya, ada beberapa yang saya suka, tapi banyak yang sepertinya 'nyampah' aja. Tapi kalo film photography, i 100% always loving it. Oleh karena itu beberapa waktu ini suka kepikiran buat jual dslr saya dan duitnya buat beli lensa nikon.

Jadi gini, saya tuh punya tiga kamera, 2 kamera analog dan satu DSLR. 2 kamera Analog itu adalah Ricoh KR-5 dan Nikon FM2, tapi si fm2 ini ga ada lensanya, adapun lensa bawaannya udah bapuk sama jamur yang cukup parah, padahal fm2 ini favorit saya. Maka dari itu kalo kepengin fm2 nya kepake ya karena ga ada uang dingin dan nabung juga kepake terus, makanya jalan singkatnya adalah jual DSLR dan beli lensa+beberapa roll film.

And next, just focus using film (kecuali kedepannya ada yg mau ngasih digital full frame), pasti bakal pake keduanya. Ga pernah terfikirkan meninggalkan film photography kecuali di dunia ini udah ga ada yang produksi roll film lagi.

Jadi intinya, me as the jack of all trades up until this point menyadari bahwa setelah nyoba banyak hal banyak platform, menulis di media blog dan fotografi dengan kamera analog ini yang paling nyaman dan paling lama stick with my life.

Tapi jangan salah, saya selalu bersyukur karena suka nyoba hal-hal baru walaupun hasilnya adalah ya seperti saya ini, ga sukses di bidang manapun karena inkonsisten dan gak benar-benar expert di bidangnya, tapi saya dapat banyak pengetahuan dan pengalaman dan jadi lebih cepat tahu aja apa sih yang sebetulnya paling enak di saya. Gitu aja sih.









No comments:

Post a Comment

blogging itu kadang rasanya kriik..kriiik.. tapi dengan adanya komen, even just one short saying, will mean the world! really!