Three Decades Plus One

Chapter 01: January
Part #18 / 18-01-2018
18/365

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, rasanya baru kemarin main bola sambil hujan-hujanan di lapangan kampung, ngekos sendiri mencoba mandiri selama masa SMA, dan masa skripsi yang melelahkan, segala suka dukanya masih terasa dan terbayang sampai sekarang. 

Tapi waktu terus berlalu dan tak terasa sekarang sudah pada titik ini. Antara senang dan sedih akhirnya sekarang ada disini. Senang karena apapun yang telah terjadi dan saya dapatkan sungguh patut untuk disyukuri. Juga sedih karena biasanya pada titik ini, orang lain udah menemukan kemapanan baik itu secara finansial, keluarga, dan banyak lainnya.
Sadar karena seharusnya saya bisa lebih baik dari ini, sadar karena selama ini tertipu kenyamanan yang tidak membawa saya menjadi lebih baik, adalah keharusan untuk berusaha dua-tiga-empat kali lebih keras dibanding sebelumnya, adalah keharusan untuk mengiyakan semua kesempatan yang ada dan menghadapi ketakutan dan kekuatiran. It's not about myself anymore, more than that it's about people around me, especially my wife.

In my belief, i don't celebrate it, but it's a good timing to be introspective for what i've done and what i should do in the future.

Penyesalan terbesar saya saat ini adalah ketika sudah pada titik ini tapi masih sangat sedikit pengetahuan saya mengenai agama yang saya anut, agama yang saya imani adalah agama yang benar dan diridhoi-Nya.

Mumpung masih dikasih waktu,sudah tidak boleh lalai lagi apalagi mengenai pemanfaatan waktu luang dan kesehatan yang diberi. SEMANGAT!

Bismillah.
from 31 and more.
*btw, seharusnya ngepostnya kemarin, maaf.


No comments:

Post a Comment

blogging itu kadang rasanya kriik..kriiik.. tapi dengan adanya komen, even just one short saying, will mean the world! really!