Being a Curator of Own Photograph

Chapter 01: January
Part #17 / 17-01-2018
17/365

Kurator sering menjadi sebutan untuk pengurus atau pengawas institusi warisan budaya atau seni, misalnya museum, pameran seni, galeri foto, dan perpustakaan. Kurator bertugas untuk memilih dan mengurus objek museum atau karya seni yang dipamerkan.


Berdasarkan pengalaman pribadi selama ini, photowalk adalah kegiatan yang menyenangkan karena seperti pelukis yang memandangi kanvas yang kosong dan menunggu inspirasi dan mencurahkannya kepada kanvas kosong didepannya, begitulah street fotografer dengan kegiatan photowalk-nya di jalanan. Mengobservasi dan'memburu' moment juga angle yang layak untuk dipotret.


Ada banyak yang perlu diperhitungkan sebelum mengambil sebuah foto, tapi karena kedinamisan kehidupan jalanan, seringkali momen bagus bisa lewat begitu saja dan hangus ditelan masa, maka dari itu, jangan lelet.
Selain kegiatan yang menyenangkan, photohunt juga adalah kegiatan yang melelahkan ketika kita susah mendapatkan momen yang kita inginkan, entah itu karena mood si fotografer atau hal lainnya. Tapi hal itu jangan sampai menyurutkan niat kita untuk menahan memencet tombol shutter kamera.
Berdasarkan pengalaman dan karena kemudahan dunia digital saat ini, lebih baik banyak memotret daripada menyesal kemudian. Toh kalo fotonya ga bagus, tinggal hapus saja. Itulah keunggulan digital. Sadari kelebihan itu.

Maka karena itulah. setiap kegiatan photohunt, pasti akan menghasilkan banyak foto 'sampah' yang hanya bagus untuk dihapus dan jangan sedih jika dari 100 jepret hanya menghasilkan 5-10% foto yang cukup memuaskan. Nah, pada proses post processing lah kita harus menempatkan diri sebagai seorang kurator, kurator untuk hasil foto kita sendiri yang layak untuk dibagikan.

Seperti photohunt saya sore tadi sepulang kerja di daerah pasar baru yang cukup ramai bahkan padat baik itu oleh kemacetan kendaraan dan lalu lalang orang. Sebetulnya tadi saya cukup bingung harus jalan kemana karena waktu yang sempit (kesorean), cuaca yang gak cerah, dan entah kenapa..bingung aja mau motret apa, bisa jadi bingungnya karena moodnya yang tidak terlalu bagus dan cape baru balik gawe.
Tapi motor udah diparkir, saya coba jepret sana sini di sekitar tempat parkir motret untuk pemanasan juga untuk bantu naikin mood motret. Tadi juga saya sempet down karena akhir-akhir ini selalu kurang puas dengan hasil jepret diliat dari LCD kamera, baik itu karena ga dapet momen. juga seringnya missed focus (karena lensa 50mm saya udah rusak ring focusnya). Missed focus ini sungguh menyiksa, ketika ngejepret foto yang kayaknya bakal bagus, eh malah ngeblur dan gak focus di objek utama. it's an absolute down.


Sebetulnya hari ini motret cukup banyak walau di tempat yang disitu aja spotnya. tapi ketika saya review di laptop, banyak hasil foto yang 'sampah' dan ga layak saya post disini. Untung saya banyak ngejepret jadinya lumayan dapet beberapa foto yang kayaknya layak saya post disini.
"Semakin banyak kita mencet tombol shutter, terlepas apakah akan jadi foto sampah atau foto terbaik, semakin banyak semakin baik, kemungkinan dapet foto bagusnya lebih tinggi"
Tapi, makin banyak kita motret, makin banyak juga PR kita nanti ketika akan di post processing, mengkurasi foto itu terkadang bikin dilema karena ada saja satu foto yang bagus-kayaknya atau jelek.
It's up to our own personality as a photo enthusiast. Tapi bagi saya, lebih baik banyak motret walaupun banyak juga PR-nya, setidaknya akan mendapat lebih banyak foto layak publish. Selain itu, banyak motret, banyak pengalaman, dan kedepannya rasio foto gagal dan foto sukses akan bergeser karena pelan tapi pasti, kita jadi tahu foto apa yang akan jelek dipotret dan mana yang bakal bagus.




Nah, itulah,,, terima kasih, jangan lupa kasih komen, OKE!

No comments:

Post a Comment

blogging itu kadang rasanya kriik..kriiik.. tapi dengan adanya komen, even just one short saying, will mean the world! really!