"Pulanglah sekali-kali dy, recharge your mood and spirit here with your parents,your childhood and family." petuah iya, kakak yang paling dekat denganku.
Memang benar apa yang dikatakan oleh kakakku itu. Selalu ada rasa yang kurang jika sebulan saja tidak pulang kerumah. Aku tinggal di Bandung, ngekos dan tentunya hidup sendiri jauh dari orangtua dan keluarga yang sebagian besar atau mungkin semuanya tinggal di Garut. Hal itu sudah biasa mengingat aku ini sudah hidup seperti ini sejak SMA di Bandung, kalau dihitung-hitung sudah kurang lebih 10 tahun aku tinggal disini dan ngekos pun selalu berpindah-pindah (tapi masih sekitaran north side Bandung sih,hehe ).
Tapi ternyata, kehangatan rumah dan keramaian suasana keluarga memang tidak tergantikan oleh apapun. Bayangkan, sepuluh tahun tinggal dan terbiasa sendiri disini tapi tetap saja merindu keluarga dan rumah itu, rumah tempatku lahir, tumbuh dan berkembang.
Andai aku piawai dalam mengolah dan menenun kata menjadi kalimat yang indah untuk dibaca, aku ingin menggambarkan kehangatan dan rasa nyaman tinggal di rumahku itu seindah mungkin. Nyaman dan menenangkan, mungkin dua kata itu sedikit bisa menggambarkan.
Tapi, lambat laun like it or not, i have to find my own place yang bisa kusebut sebagai rumah. Rumah dengan istri dan tempat anak-anakku tumbuh dan berkembang. Kadang, sedih rasanya jika membayangkan rumahku nanti dengan keluarga sendiri bukan ditempat yang sama seperti rumahku dulu. Itu akan terjadi, itu pasti terjadi.
Tapi selama jalan masih ada, selalu ada waktu dan jalan untuk pulang kembali kerumah. Orang Indonesia bilang mudik.
Dan untuk sekarang, mumpung masih bujang dan orangtua masih menyuruhku pulang kerumah maka aku akan sering-sering pulang dan menikmati waktu kebersamaan.
Memang benar apa yang dikatakan oleh kakakku itu. Selalu ada rasa yang kurang jika sebulan saja tidak pulang kerumah. Aku tinggal di Bandung, ngekos dan tentunya hidup sendiri jauh dari orangtua dan keluarga yang sebagian besar atau mungkin semuanya tinggal di Garut. Hal itu sudah biasa mengingat aku ini sudah hidup seperti ini sejak SMA di Bandung, kalau dihitung-hitung sudah kurang lebih 10 tahun aku tinggal disini dan ngekos pun selalu berpindah-pindah (tapi masih sekitaran north side Bandung sih,hehe ).
Tapi ternyata, kehangatan rumah dan keramaian suasana keluarga memang tidak tergantikan oleh apapun. Bayangkan, sepuluh tahun tinggal dan terbiasa sendiri disini tapi tetap saja merindu keluarga dan rumah itu, rumah tempatku lahir, tumbuh dan berkembang.
Andai aku piawai dalam mengolah dan menenun kata menjadi kalimat yang indah untuk dibaca, aku ingin menggambarkan kehangatan dan rasa nyaman tinggal di rumahku itu seindah mungkin. Nyaman dan menenangkan, mungkin dua kata itu sedikit bisa menggambarkan.
Tapi, lambat laun like it or not, i have to find my own place yang bisa kusebut sebagai rumah. Rumah dengan istri dan tempat anak-anakku tumbuh dan berkembang. Kadang, sedih rasanya jika membayangkan rumahku nanti dengan keluarga sendiri bukan ditempat yang sama seperti rumahku dulu. Itu akan terjadi, itu pasti terjadi.
Tapi selama jalan masih ada, selalu ada waktu dan jalan untuk pulang kembali kerumah. Orang Indonesia bilang mudik.
Dan untuk sekarang, mumpung masih bujang dan orangtua masih menyuruhku pulang kerumah maka aku akan sering-sering pulang dan menikmati waktu kebersamaan.
My family |