(Still) a dream

Seusia gini kalo ada yang nanya impiannya apa atau keinginan terbesarnya apa, hal pertama yang terlintas adalah rumah. Kurasa dari kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan, hanya papan ini yang belum bisa kumiliki sendiri karena memang harganya jauuuuh di atas sandang (pakaian), atau pangan (makanan).

Jujur aja, aku masih ga bisa ngebayangin gimana caranya buat beli rumah sendiri karena kalo ngelihat pendapatanku, ya kayaknya bakal lama banget nabungnya.

Kadang aku juga suka heran, kok bisa ya orang-orang punya kendaraan mobil atau punya rumah yang bagus di daerah yang bagus. Aku bukan iri, tapi cuma selintas heran aja meskipun aku juga sebetulnya udah tahu jawabannya apa.

Anyway, setelah sekian tahun berlalu, selera rumah impianku masih sama. dominan warna kayu, lengang, minimalis dan rapi.


 

Suatu saat lah ya, pasti bisa. Kan kita sama-sama makan nasi, jadi kalo mereka bisa, aku juga seharusnya bisa. Ya kan gaisss? One step at a time aja kali ya sekarang mah. Dulu aku berharap bisa punya macbook atau punya inventaris macbook buat kerja, sekarang? ya, meski masih belum terwujud tapi kan setidaknya sekarang dikasih inventaris laptop yang mumpuni.

One step at a time sambil mikirin gimana caranya punya pendapatan 100juta perbulan. hehe.

Kalo kamu? udah punya rumah sendiri kah? apakah rumahmu yang sekarang sesuai dengan apa yang kamu impikan?



No comments:

Post a Comment

blogging itu kadang rasanya kriik..kriiik.. tapi dengan adanya komen, even just one short saying, will mean the world! really!