Sukun, kelapa muda, dan lalapan.

 



Metik buah sukun, minum kelapa muda, dan memanen daun untuk lalapan makan siang adalah beberapa kegiatan yang aku dan mamaku lakukan bersama di ladang (sunda: kebon).


Yap, hari Senin kemarin adalah rutinitas bulananku nengok orangtua di Malangbong, Garut. Sebetulnya ga banyak yang bisa kulakukan selain menghabiskan waktu di rumah bareng orangtua. Oleh karenanya, kalo mau ada kegiatan ya harus kita bikin sendiri.


Sukun

Kali ini sukun jadi salah satu alasanku bisa berkegiatan bareng mamaku di luar rumah karena pohon sukun ini ditanam di kebon (ladang) yang jaraknya sekitaran puluhan meter dari rumah. Cukup dekat untuk berjalan kaki, tapi cukup jauh kalo bawa yang berat-berat.

Sukun ini pohonnya tinggi. Buahnya selalu ada di ujung-ujung rantingnya. Sukun matang warnanya agak gelap dengan bekas getah yang berlumuran di bagian atas buahnya. Itulah yang kita incar. Harus pakai alat semacam tongkat panjang yang berujung pisau kecil untuk memetiknya.

Cukup susah payah untuk memetiknya, dari target 10 buah yang ingin didapat, hanya 3 yang berhasil kami dapatkan hari itu, hahaha. Yaudah lah, ga apa-apa... cape asli!


 



Minum Kelapa Muda

Beres metik Sukun, karena hari cerah dan cukup panas, rasanya bakal nikmat kalo minum yang dingin manis kayak kelapa muda. Tapi karena aku ga bisa manjat pohon kelapa, apalagi kelapa yang setinggi itu di kebon, akhirnya kita minta bantuan orang terdekat yang lagi bertani disitu.

FYI, orang di kampung itu baik-baik, ga akan susah untuk meminta tolong.

Singkat cerita, kita dapet sekitar 10 butir kelapa muda dan mengupas 4 butir di tempat untuk langsung kita minum airnya dan makan dagingnya. Rasanya manis dan menyegarkan. For real!





Metik lalapan

Menuju pulang, aku melihat ada dedaunan yang seingatku suka aku makan sebagai lalapan. Tenang, tanamannya tumbuh di tanah milik orangtua kok, jadi ga nyuri, hehe. Aku ga tahu nama bahasa indonesianya apa, tapi mamaku bilang nama lalapannya adalah raramidang.

Rasanya mantap, apalagi kalo dicoel ke sambel tomat.

Anyway, aku paling ga mau kalo makan trus ga ada sayuran karena aku percaya kalo aku lebih butuh serat daripada dedagingan. Kebetulan di rumah mamaku ga masak sayur, hanya goreng ayam, jadi lalapan ini adalah keniscayaan untuk menu makan siangku.







Dan begitulah ceritaku hari selasa kemarin, menghabiskan waktu bareng mamah di luar rumah. It feels good, i miss hanging out with my parents.

Anyway, bapakku ga ikut karena udah terlalu cape untuk pergi jauh-jauh. Tapi ga apa-apa, aku tetap menghabiskan waktu ngobrol sama bapak di rumah.

Udah ah, itu aja cerita-ceritanya. Seru sih, cuma rada buru-buru nulisnya soalnya mau mandi. haha.

Oke deh, mau mandi dulu. Bye.

1 comment:

  1. Habis vaksin kemarin saya minum kelapa dari kelapanya setelah sekian lama nggak minum, dan rasanya suegerrrrr bangats 😍 By the way, bicara soal Sukun, saya suka Sukun yang dijadikan keripik, sama kalau di Bali biasa dijadikan bakwan, disebut Keladi which is rasanya enaaaaks 😆

    Eniho, mamanya Ady masih terlihat muda yaah, sehat selalu untuk mama 🍀

    ReplyDelete

blogging itu kadang rasanya kriik..kriiik.. tapi dengan adanya komen, even just one short saying, will mean the world! really!